Coki, Sisil dan Sari di Berlin. Foto: Special by @oshcollection

3 Karateka Indonesia yang memiliki ranking tertinggi yaitu Coki (Rank 13 WKF), Sisilia (Rank 56 WKF) dan Sari (Rank 14 WKF) kembali berusaha meraih mimpi menjadi Karateka Indonesia pertama yang bertanding di laga Olimpiade. Mereka bertiga sudah bersama-sama bertanding di laga dunia secara mandiri tanpa disupport atau didampingi pelatih dan atlet di Indonesia sejak terjadinya isu kisruh di PB FORKI sejak Januari 2018

Lihat juga: Kisruh Karate, 4 atlet dan 4 pelatih keluar

Mereka memahami betapa pentingnya meraih poin dari event WKF ini, karena akan memberikan peluang untuk mendapatkan tiket menuju Olimpiade. Sehingga ini bukanlah pertama kalinya. Dulu, mereka sempat berjuang sendiri ke Istanbul, Tokyo, Rotterdam dan Berlin tanpa pelatih dan manager.

Lihat juga: 3 Srikandi Kejar Mimpi Berlin

Patut disyukuri, usaha mandirinya untuk berlatih di Jepang dan bertanding di Kejuaraan tingkat dunia membuahkan hasil pada WKF World Premiere League Rotterdam dimana Srunita Sari berhasil meraih perak setelah kalah dari Karateka Jepang Tadako Ayana.

Lihat Juga: Secara Mandiri, Sari raih perak di WKF WPL Rotterdam

Namun itu saja belum cukup, mereka menyadari bahwa mereka harus konsisten menjaga ranking mereka. Mereka pernah meraih ranking 7 dan 13, namun sekalinya tidak diikutkan dalam event dunia ini maka akan langsung turun rankinnnya. Lihat saja bagaimana perubahan ranking yang terjadi ketika timnas Indonesia tidak mengirimkan delegasinya pada World Premier League Paris Januari lalu.

  1. Srunita Sari turun dari ranking 13 ke 14
  2. Cok Istri Agung turun dari 12 ke 13
  3. Sisilia Ora turun dari 50 ke 56
  4. Ahmad Zigi turun dari 22 ke 24.

Sayang sekali bagi Zigi, karena pada event WPL Dubai ini Zigi gagal mendaftar dikarenakan telat dan kuota pendaftaran max 64 peserta sudah terpenuhi. Hal tersebut memang melelahkan ketika Zigi harus fokus pada latihan rutin namun harus juga merangkap sebagai manager, official dan pelatih untuk mendaftarkan dirinya secara online, book pesawat, book kamar hotel dan atur budget agar dapat berpartisipasi pada event WPL Dubai.

Padahal Zigi pada Kejuaraan WKF Series A lalu di Shanghai berhasil meraih medali Perak setelah bertemu Damian Quintero pada partai Final Kata Peorangan Putra.

Lihat Juga: Zigi raih perak di WKF Karate 1 Series A Shanghai

Lain lagi dengan Sisilia yang mendapat perhatian baik dari Perguruannya yaitu INKANAS. Pada kesempatan yang sama INKANAS mengirimkan atlet atlet yang masuk kuota untuk dapat bertanding pada WPL di Dubai ini. Sehingga Sisilia dapat masuk kedalam tim PB INKANAS dengan program kerjanya INKANAS GOLD. Adapun nama atlet yang diberangkatkan pada WPL Dubai ini adalah:

  1. Sisilia Ora
  2. Intan Nurjannah
  3. Krisda Putri
  4. Sandi Firmansyah

Selain itu PB INKANAS juga mengirimkan pelatihnya untuk mengambil sertifikasi pelatih WKF yaitu

  1. Mursalim Badoo
  2. Yedih Lesmana
  3. Aam Siti Aisyah
  4. Donny Zaiko

Dan mengirimkan Anggota Dewan Wasit PB Forki Bpk Haifendri Putih.

Lihat Juga: INKANAS kirim atlet untuk raih poin Olimpiade

Ketua Umum PB INKANAS Bapak Jendral Pol (Purn) Badrodin Haiti memang sangat paham dan peduli sekali terhadap perkembangan Karate Indonesia. Begitu mengetahui bahwa PB FORKI tidak mengirimkan atlet pada suatu event Karate WKF, maka mantan Kapolri tersebut tidak ragu-ragu mendanai keberangkatan atletnya agar dapat meraih poin Olimpiade demi Merah Putih.