Bertanding di Kejuaraan tingkat dunia yang berlangsung di Jepang, menjadi beban tersendiri bagi para kompetitor. Bagaimana tidak, KarateKa KarateKa asal Jepang yang memiliki kualitas tinggi, banyak diturunkan pada Kejuaraan ini. Selain itu, dengan dimulainya perhitungan ranking untuk Olimpiade, mereka berlomba menjadi yang terbaik agar dapat mengukir sejarah di tempat kelahiran Karate yaitu Jepang.
Dengan demikian, para atlet Karate Indonesia perlu lebih siap lagi dalam menghadapi Kejuaraan World Premier League dan Series A seperti ini kedepan karena atlet-atlet dari masing-masing negara mulai bermunculan baik mewakili tim nasnya maupun dari klub nya masing-masing.
Pada event World Premier League Tokyo yang mulai berlangsung sejak 12 Oktober ini, Atlet Timnas Nawar Mastura mesti gugur di pertandingan pertama dari Karateka Tuan Rumah Hikaru Ono dengan skor 5-0. Atlet Kata lainnya yang berangkat secara individu yaitu Sisilia Ora, juga harus tunduk pada Karateka tuan rumah Saori Okamoto dengan skor 4-0. Mereka berdua tidak berkesempatan untuk masuk babak perebutan juara 3 karena Finalis yang masuk adalah Kiyou Shimizu (Jepang) dan Sandra Sanchez (Spanyol). Mereka berdua adalah pemilik rangking 2 dan 1.
Di Kelas Kumite -50 Kg Putri, Karateka Srunita Sari juga harus berhenti di babak pertama setelah dikalahkan oleh Karateka Austria yaitu Plank Bettina dengan skor 4-1. Sedangkan di Kelas Kumite -55 Kg Putri, Karateka Cok Istri Agung sempat berhasil mengalahkan Karateka Spanyol Fernandez Osorio Carlota dengan skor 2-1 namun harus gugur dari Karateka Kazakhstan di babak kedua dengan skor 2-8.
Di kelas Kumite -60 Kg Putra, Karateka peraih emas Asian Games 2018 dari Indonesia yaitu Rifky Arrosyid tidak dapat bertanding karena tidak memenuhi syarat ranking 100 besar. Sedangkan di kelas Kumite -67 Kg putra juga tim Karate Indonesia tidak menurunkan atletnya. Pasalnya Karateka asal Sumut yaitu Jintar Simanjuntak baru saja mengundurkan diri dan penggantinya yaitu Maruli Butar Butar belum masuk ranking top 100 sebagai syarat untuk mengikuti WPL ini karena masih berada diranking 372. Saat ini Maruli masih mengikuti PORDA (Pekan Olahraga Daerah) Jawa Barat di Sentul 12-15 Oktober 2018Â bersamaan dengan Karateka Timnas Romario Satiamu di Kelas Kumite -84 Kg Putra.
Atlet Kumite pria yang tanding pada event kali ini hanya 2 orang yaitu di kelas Kumite -75 Kg putra, Sandi Firmansyah yang harus puas dengan kalah tipis dari Vekua Henri asal Georgia dengan skor 5-6. Sedangkan Budi Kertiyasa di Kelas +84 Kg Putra baru akan bertanding di kemudian hari bersama Karate-ka Karateka lainnya yaitu Intan Nurjannah. (Kumite -61 Kg Putri), Ceyco Georgia (Kumite -68 Kg Putri) dan Dessyinta Banurea (Kumite +68 Kg Putri).